Translate text

Kamis, 30 Januari 2014

Kerajaan Singasari


Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu Buddha di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan di daerah Singosari, Malang. Kerajaan Singasari hanya sempat bertahan 70 tahun sebelum mengalami keruntuhan. Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang terletak di kawasan bernama Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kadiri dengan bupati bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang merupakan pengawalnya.

Keberadaan
 Kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui. Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung. Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M /1144 C Ken Arok menyerang Kediri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter. Ken Arok yang mengangkat dirinya sebagai raja Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.


A. SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN SINGASARI 
Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari alias Tumapel ini. Versi pertama adalah versi Pararaton yang informasinya didapat dari Prasasti Kudadu. Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan oleh Anusapati (1247–1249 M). Anusapati diganti oleh Tohjaya (1249–1250 M), yang diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–1272 M). Terakhir adalah Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292 M. Sementara pada versi Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa Sang Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya adalah Anusapati, yang dilanjutkan Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir adalah Kertanagara (1254–1292 M). Data ini didapat dari prasasti Mula Malurung.

1. Ken Arok (1222–1227 M)
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M). Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.

2. Anusapati (1227–1248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa (tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.



Gambar: Candi Kidal


3. Tohjoyo (1248 M)
Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana.

4. Ranggawuni (1248–1268 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Ppemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari. Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.


Gambar: Candi Jago


5. Kertanegara (1268-1292 M)
Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan. Untuk dapat mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yang kolot dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria Wiaraja. Setelah Jawa dapat diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah lain. Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan pengirimkan Arca Amoghapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara.
 



Gambar: Arca Amoghapasa


Selain menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan persahabatan dengan raja Champa,dengan tujuan untuk menahan perluasaan kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol. Kubilai Khan menuntut raja-raja di daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yang dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai muka utusannya yang bernama Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat Kubilai Khan marah besar dan bermaksud menghukumnya dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa. Mengetahui sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri) menggunakan kesempatan untuk menyerangnya. Serangan dilancarakan dari dua arah, yakni dari arah utara merupakan pasukan pancingan dan dari arah selatan merupakan pasukan inti.
 

Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan berhasil masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan para pembesar istana. Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas dalam serangan tersebut. Ardharaja berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan maksud minta perlindungan dan bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan Aria Wiraraja, Raden Wijaya mendapat pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden Wijaya diberi sebidang tanah yang bernama Tanah Tarik oleh Jayakatwang untuk ditempati. Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang. Ini berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama yang dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai Siwa––Buddha (Bairawa) di Candi Singasari. Arca perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang sekarang berada di Taman Simpang, Surabaya.
Gambar: Candi Singasari


B. KEHIDUPAN DI KERAJAAN SINGASARI
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun. Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.

Politik Dalam Negeri:
1.    Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll.
2.    Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
3.    Memperkuat angkatan perang.

Politik Luar Negeri:
1.    Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
2.    Menguasai Bali.
3.    Menguasai Jawa Barat.
4.    Menguasai Malaka dan Kalimantan.



Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi dan patung-patung diantaranya candi Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. Sedangkan patung-patung yang ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita lambing kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung Joko Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (kedua patung kertanegara baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).

C. RUNTUHNYA KERAJAAN SINGASARI
Sebagai sebuah kerajaan, perjalanan kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini terkait dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang kental dengan nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan Singasari mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanegara sendiri. Dalam serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singasari pun berakhir.

D. HUBUNGAN KERAJAAN SINGASARI DENGAN MAJAPAHIT
Pararaton, Nagarakretagama dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya, cucu Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanegara lolos dari maut. Berkat bantuan Aria Wiararaja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit. Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kadiri. Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar dari tanah Jawa. Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan Singasari, dan menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh Ken Arok.

Rabu, 29 Januari 2014

Kerajaan Majapahit



Assalaualaikum...


  Salam pintar untuk anda orang pintar yang mau mampir di blog saya yang sangat sederhana ini , 
bagi anda yang lagi cari artikel, yang lagi nyari tugas sekolah, yang ingin wawasanya luas,yang ingin pintar atau yang hanya ingin mampir saja, saya akan post artikel tentang Kerajaan Majapahit yang mungkin semoga akan berguna untuk anda, selamat membaca,,,,,


Kerajaan Majapahit




LATAR BELAKANG          
           Kerajaan Majapahit adalah nama sebuah kerajaan hindu di daerah Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun1293. Pada saat terjadi serangan di kerajaan Singasari Raden Wijaya di tugaskan untuk menghadang bagian utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden Wijaya kembali ke Istana, ia melihat Istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap api dan mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa Kugagu.
        
Prasasti Kudadu dan Sukamrta mengisahkan perjalanan Raden Wijaya mencari perlindungan di Madura. Bupati Madura bernama Raden Arya Wiraraja kemudian menyarankan agar memohon ampun kepada Raja Jayakatwang dan mengabdikan diri kepadanya. Raden Wijaya mengikuti saran itu lalu dia pergi ke kerajaan Kediri untuk menghambakan dirinya kepada Jayakatwang. Atas jaminan Arya Wiraraja,dia diterima oleh jayakatwang dan diberikan sebidang tanah di Desa Tarik yang sekarang menjadi (Desa Trowulan). Dengan bantuan mayarakat Madura,Raden Wijaya kemudian membuat pemukiman didesa itu yang di beri nama Majapahit. Disinilah pusat kerajaan Majapahit .
             Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389) yang didampingi oleh Patih Gadjah Mada (1331-1364), Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasannya. Majapahit berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lainnya di semenanjung Malaya, Borneo, Sumatra, Bali, dan Filipina. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo dan Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.
                                                                                                                                                                                                      
Letak Geografis Kerajaan Majapahit
           Majapahit terletak di lembah sungai Brantas dan sungau bengawan solo serta anak sungai yang dapat dilayari sampai ke hulu. Sungai brantas terletak di sebelah Tenggara kota Mojokerto, di daerah Tarik, sebuah daerah kecil di persimpangan Kali Mas dan Kali Porong. Konon pada akhir tahun 1292 tempat itu masih merupakan hutan belantara, penuh dengan pohon-pohon maja seperti kebanyakan tempat-tempat lainnya di lembah sungai Brantas. Berkat kedatangan orang-orang Madura, yang sengaja dikirim ke sana oleh Adipati Wiraraja dari Sumenep, hutan tersebut berhasil ditebangi dan dijadikan perladangan, dihuni oleh orang-orang Madura .
                                                                                                                                              Berkas:Majapahit Empire id.svg 


                                                                                                                                                                      SUMBER SEJARAH
       Sumber Sejarah mengenai berdiri dan berkembangnya Kerajaan Majapahit berasal dari beberapa sumber. Sebagai Berikut :
·                     Prasasti Butak (1294 M). Prasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia berhasil naik tahta kerajaan. Prasasti ini memuat peristiwa keruntuhan Kerajaan Singasari dan perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan Kerajaan.
·                     Prasasti Kadadu,berisi kisah pertempuran pasukan Raden Wijaya melawan Pasukan Kediri.
·                     Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama. Kedua kidung ini menceritakan Raden Wijaya ketika menghadapi musuh dari Kediri dan tahun-tahun awal perkembangan Majapahit.
·                     Kitab Pararaton, menceritakan tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit.
·                     Kitab Negarakertagama, menceritakan tentang perjalanan Raja Hayam Wuruk ke Jawa Timur.
  Selain Sumber-sumber tersebut,sumber yang tidak kalah penting menerangkan keberadaan Kerajaan Majapahit adalah sumber yang berasal dari berita asing,seperti dari Cina,India,dan Arab.                                                                                                                                           
                                      
    KEHIDUPAN POLITIK
      Struktur pemerintahan Kerajaan Majapahit mencerminkan adanya kekuasaan yang bersifat teritorial dan sentralisasi. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewayang memegang kekuasaan politik,sehingga dengan sendirinya raja menempati struktur pemerintahan tertinggi di kerajaan. Adapun raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Majapahit antara lain sebagai berikut :

1.      Raden Wijaya (1293-1309 M)
  
    Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja Majapahit pertama pada tahun 1293M dengan gelar Kertarajasa.Pada masa pemerintahan Raden Wijaya banyak terjadi pemberontakan-pemberontakan yang disebabkan rasa tidak puas atas jabatan yang diberikan oleh raja.Pemberontakan tersebut dilakukan oleh teman Raden Wijaya sendiri,seperti : Lembu Sora,Ranggalawe,dan Nambi.Akan tetapi pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat dipadamkan.
    Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 M dan didharmakan disimping(Blitar) dengan arca Siwa dan di Antah Pura,Trowulan (candi Buddha),dengan arca perwujudannya berbebtuk Harihara (penjelmaan Wisnu dan Siwa menyatu dalam satu arca).

2.       Sri Jayanegara (1309-1328 M)

   Setelah Raden Wijaya meninggal digantikan putranya yang bernama Kala Gamet dengan gelar Sri Jayanegara.Pada pemerintahan Jayanegara juga terjadi banyak pemberontakan-pemberontakan,seperti yang dilakukan oleh Nambi,Semi,dan Kuti.Pada masi ini terjadi peristiwa Patanca, yaitu musibah yang mengejutkan terjadi pada tahun 1328,Raja Jayanegara dibunuh oleh Tanca(seorang tabib kerajaan), yang kemudian Tanca dibunuh oleh Gajah Mada.Jayanegara didharmakan di Candi  Srenggapura di Kapopongan.
                                                                                                                             
3.      Raja Tribhuwanatunggadewi (1328-1350 M)

 Pada pemerintahan Tribhuwanatunggadewi juga terjadi pemberontakan Sadeng,namun dapat dipadamkan oleh Gajah Mada.Karena jaa dan kecakapannya,Gajah Mada diangkat menjadi patih amangkubhumi Majapatih menggantikan Arya Todah.                                                                                                                               
Pada saat upacara pelantikan,Gajah Mada mengucapkan sumpah yang dikenal dengan nama Sumpah Palapa (Tan Amukti Palapa) yang menyatakan bahwa Gajah Mada tidak akan hidup bermewah-mewah sebelum Nusantara disatukan dibawah panji Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1372 M,  Tribhuwanatunggadewi meninggal dan didharmakan di Panggih dengan nama Pantarapurwa.

4.       Raja Hayam Wuruk (1350-1389 M)

 Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk inilah Majapahit mencapai puncak kejayaan/kebesaran, wilayah kekuasannya hampir seluas negara Indonesia sekarang. Pada masa ini terjadi peristiwa Bubat (Perang Bubat), yaitu peristiwa perselisihan antar Gajah Mada engan Raja Pajajaran, sehingga memicu adanya pertempuran yang menyebabkan terbunuhnya Raja Pajajaran dan putrinya Dyah Pitaloka. Dari peristiwa tersebut politik Gajah Mada mengalami kegagalan. Dengan adanya Perang Bubat belum berhenti bahwa Pajajaran sudah tunduk pada Majapahit, bahkan Pajajaran terus berkembang secara terpisah dari Kerajaaan Majapahit. Raja Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 M.

5.      Raja Wikramawardhana (1389-1429 M)
                  Setelah Raja Hayam Wuruk meninggal digantikan oleh putrinya ang bernama Kusuma Wardhani yang menikah dengan Wikramawardhana. Pada pemerintahan Wikramawardhana terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Wirabhumi yaitu putra Hayam Wuruk dari selir. Dalam kitab Pararaton, pertikaian antarkeluarga tersebut disebut Perang Paregreg. Pasukan Wirabhumi dapat dihancurkan dan wirabhumi terbunuh oleh Raden Gajah.
                                                                                                                                               
                                                                                                                                                                         Kehidupan Ekonomi
©      Mata pencaharian masyarakat Majapahit adalah bertani
©      Hasil pertaniannya adalah padi, lada, dan bahan makanan lainnya.
©      Kesejahteraan rakyat pada masa pemerintahan Hayam Wuruk sangat diperhatikan
©      Mata pencaharian masyarakat Majapahit bukan hannya di bidang pertanian tetapi juga di bidang pelayaran dan perdagangan
©      Majapahit merupakan negara agraris dan maritim
©      Terdapat makanan seperti beras, wijen putih, kacang hijau, rempah-rempah dll.
©      Terdapat jenis buah-buahan antara lain : posang, kelapa, delima, durian, mangis, langsat dan kelapa
©      Terdapat jenis binatang seperti : burung beo, ayam mutiara(kalkun), burung nilam, merak, pipit, kelelawar dan hewan ternak seperti : sapi, kambing, kuda, babi, ayam dan bebek
©      Terdapat pula hewan langka seperti : monyet putih dan rusa putih
©      Mata uang Majapahit bernama gobog uang logam yang terbuat dari campuran perak, timah hitam, timah putih, dan tembaga
©      Komoditas ekspor jawa pada saat itu antara lain : lada, garam, kain, burung kakak tua
©      Komoditas import jawa pada saat itu antara lain : mutiara, emas, perak, sutra, keramik dan besi                                                                                                                                                                             
Kehidupan Sosial
©      Hasil upeti yang diserahkan kepada raja digunakan untuk membuat saluran pengairan dan prasarana umum lainnya.
©      Wilayahnya yang luas membuat kerajaan ini mau tidak mau harus memiliki system pemerintahan yang kuat.
©      Terdapat dewan mentri yang bertanggung jawab atas tugas-tugasnya.

 Kehidupan Budaya dan Agama
©      Agama yang berkembang adalah Hindu dan Budha.
©      Sikap toleransi sangat terasa dalam kehidupan beragama.
©      Pada bidang kesusastraan, banyak kitab-kitab yang disusun oleh para pujangga besar. Contohnya: Negarakertagama karya Mpu Prapanca,Sutasoma karya Mpu Tantular,Arjunawiwaha karya Mpu Tantular,kunjarakarna, Parthayajna
©      Terdapat peninggalan candi-candi seperti :
» Candi Panataran (Blitar)
» Candi Tegalwangi dan Surawana
» Candi Sawentar
» Candi Sumberjati
» Candi Tikus (Trowulan)

      Sebab-Sebab Kemunduran                  
                                                                                                                                                    
» Adanya krisis kepemimpinan Hayam Wuruk
» Berkembangnya Islam di Nusantara
» Terjadinya perang saudara antara Wikramawardana dan Wirabumi ( Perang Paregreg)
» Terjadinya pemberontakan di kerajaan Majapahit
» Banyaknya kerajaan yang memisahkan diri dengan majapahit
 » Kematian Gajah Mada tahun 1364
 » Majapahit di serang oleh demak yang dipimpin oleh Adipati Unus tahun 1522
 » Pemberontakan Ranggalawe sekitar awal abad 13
 » Diangkatnya Kalagemet sebagai raja.
 » Pengaruh dari Mahapati pada Kalagemet
  »  Peristiwa Sunda tahun 1351 M.
  » Peristiwa Bubat yang menggagalkan politik Gajah Mada
  » Munculya kerajaan Malaka akhir abad 14
  » Berkembangnya kebudayaan Islam awal abad 15
   » Wafatnya Hayam Wuruk
  » Terjadi bencana alam
  » Kemunduran Ekonomi dan Perdagangan
  » Serangan dari Kerajaan lain


Jika anda sudah selesai membaca silahkan jawab pertanyaan saya,
Pada masa pemerintahan siapa Kerajaan Majapahit mengalami zaman keemasan?
Coba jawab pertanyaan saya di kotak komentar.
saya ucapkan terimakasih, Salam Pintar.

Wassalamualaikum.....