Translate text

Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Maret 2014

Makalah Sejarah Proses Masuknya Islam di Indonesia

Assalamualaikum Wr Wb

Salam Pintar,
 

Bagi Yang Mau Nyari tugas Sejarah  "PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA"

lengkap mulai  dari :

Teori masuknya Islam di Indonesia
Jalur masuknya Islam ke Indonesia
Proses Penyebaran Islam di Indoneia
Bukti masuknya Islam di Indoonesia
Peran Ulama2 di Indonesia


Silahkan klik Disini
sekian

Wassalamualaikum Wr Wb

Minggu, 02 Maret 2014

Teori-Teori Masuknya Islam ke Nusantara



Teori-Teori Masuknya Islam ke Nusantara

Sejarawan membuat tiga teori mengenai siapa pembawa Islam ke Nusantara. Tiga teori tersebut ialah sebagai berikut:

1). Teori Gujarat

Agama Islam dibawa ke Nusantara oleh para pedagang muslim dari Gujarat, India. Teori ini mendasarkan argumentasinya pada pengamatan terhadap bentuk relief nisan Sultan Malik Al-Saleh yang memiliki kesamaan dengan nisan-nisan yang terdapat di Gujarat. Hal tersebut dianggap sebagai bukti adanya hubungan antara Gujarat dan Samudra Pasai. Bahkan penganut teori ini merujuk nama Muhammad Fakir dari Malabar sebagai pembawa agama Islam ke Nusantara. Di antara pendukung teori ini adalah W. F. Stutterheim.
Teori-Teori Masuknya Islam ke Nusantara

2). Teori Mekkah

Para pendukung teori ini menyatakan bahwa kelompok penduduk Nusantara pertama yang masuk Islam menganut mazhab Syafi'i. Mazhab Syafi'i merupakan mazhab istimewa di Makiyah. Bahkan, penganut teori ini menyebutkan nama Sjech Ismail dari Makiyah sebagai penyebarnya. Selain itu, sejak tahun 674 telah terdapat perkampungan-perkampungan orang Arab di barat laut Sumatra, yaitu Barus, suatu daerah penghasil kapur terkenal. Di antara pendukung teori ini yaitu Van Leur dan Hamka.

3). Teori Persia

Teori ini didasarkan pada adanya beberapa kesamaan budaya yang hidup di kalangan masyarakat Nusantara dengan bangsa Persia. Kesamaan budaya tersebut antara lain bisa dilihat pada diperingatinya hari Asyura atau 10 Muharam, suatu peringatan kaum Syi'ah untuk mengenang kematian Husein, putra Ali bin Abi Thalib. Teori ini dikemukakan oleh P. A. Hoessein Djajadiningrat.

Meskipun ada berbagai teori mengenai siapa pembawa Islam ke Nusantara, para sejarawan sependapat bahwa agama tersebut kemudian disebarkan dan dikembangkan oleh para ulama pribumi. Di Jawa, orang-orang yang dianggap sebagai penyebar agama Islam dikenal dengan nama Wali Songo (Sembilan Wali). Wali Songo terdiri atas Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kali Jaga, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati, Sunan Malik Ibrahim, dan Sunan Kudus.

Selain Wali Songo, terdapat juga beberapa wali lokal yang hanya terkenal di wilayah tertentu. Di antara mereka terdapat nama-nama sebagai berikut:
  • Sunan Tembayat dari daerah Tembayat, Klaten.
  • Sunan Panggung, putera Sunan Bonang yang menyebarkan agama Islam di Tegal.
  • Syekh Yusuf di Banten.
  • Dato'ri Bandang dan Dato Sulaeman yang menyebarkan agama Islam di Gowa dan Tallo, Sulawesi Selatan.
  • Tuan Tunggang'ri Parangan dan Dato'ri Bandang yang menyebarkan Islam ke Kutai, Kalimantan Timur.

Senin, 24 Februari 2014

BUDIDAYA TANAMAN PALAWIJA (Kacang Tanah)


 BUDIDAYA KACANG TANAH


1.      SEJARAH SINGKAT

Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis. Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Bahasa Inggrisnya kacang tanah adalah “peanut” atau “groundnut”.

2. JENIS TANAMAN

Sistematika kacang tanah adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup
Klas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.; Arachis tuberosa Benth.; Arachis guaramitica Chod & Hassl.; Arachis idiagoi Hochne.; Arachis angustifolia (Chod & Hassl) Killip.; Arachis villosa Benth.; Arachis prostrata Benth.; Arachis helodes Mart.; Arachis marganata Garden.; Arachis namby quarae Hochne.; Arachis villoticarpa Hochne.; Arachis glabrata Benth. Varietas-varietas kacang tanah unggul yang dibudidayakan para petani biasanya bertipe tegak dan berumur pendek (genjah).

 Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:
a)Daya hasil tinggi.
b)Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.
c)Hasilnya stabil.
d)Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun).
e)Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek.

Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu:
a)Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).
b)Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).

3. MANFAAT TANAMAN

Di bidang industri, digunakan sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng. Hasil sampingan dari minyak dapat dibuat bungkil (ampas kacang yang sudah dipipit/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui fermentasi jamur. Manfaat daunnya selain dibuat sayuran mentah ataupun direbus, digunakan juga sebagai bahan pakan ternak serta pupuk hijau. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida, Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur.
4. SENTRA PENANAMAN

Di tingkat Internasional mula-mula kacang tanah terpusat di India, Cina, Nigeria, Amerika Serikat dan Gombai, kemudian meluas ke negara lain. Di Indonesia kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia.

5. SYARAT PERTUMBUHAN

5.1. Iklim
a)Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
b)Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 oC. Bila suhunya di bawah 10 oC menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
c)Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman.
d)Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

5.2. Media Tanam
a)Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan dan subur.
b)Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5.
c)Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
5.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.

6. PEDOMAN BUDIDAYA


6.1. Pembibitan

1) Persyaratan Benih
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:
a)Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
b)Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
c)Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
d)Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e)Kadar air benih berkisar 9-12 %.
2) Penyiapan Benih
Penyiapan benih kacang tanah meliputi hal-hal sebagai berikut:
a)Benih dilakukan secara generatif (biji).
b)Benih sebaiknya tersimpan dalam kaleng kering dan tertutup rapat.
c)Benih yang baik tersimpan dalam keadaan kering yang konstan.
d)Benih diperoleh dari Balai Benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih.
e)Perkiraan kebutuhan benih dapat mengikuti rumus sebagai berikut:
B = a x b x c kg
100 x p x q
B = bobot benih (kg)
a = Jumlah benih/lubang;
b = Bibit per-1000 biji (g)
c = Lokasi yang akan ditanam (hektar)
p = Jarak antar barisan (m)
q = Jarak dalam barisan (m)
6.2. Pengolahan Media Tanam
1)Persiapan
Pengukuran luas lahan sangat berguna untuk mengetahui berapa jumlah benih yang dibutuhkan. Kondisi lahan yang terpilih harus disesuaikan dengan persyaratan tanaman kacang tanah.
2)Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau pun dengan mesin traktor. Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit dijangkau oleh alat bajak dan alat garu sampai tanah siap untuk ditanami.
3)Pembentukan Bedengan
Untuk memudahkan pengaturan penanaman dilakukan pembedengan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, yaitu untuk lereng agak curam jarak tanam cukup 0,5 m dan untuk lahan yang tidak begitu miring bisa antara 30–40 meter. Sedangkan untuk tanah datar, luas bedengan adalah 10 – 20 meter atau 2 x 10 meter. Ketebalan bedengan antara 20–30 cm.
4)Pengapuran
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam, perlu dilakukan pengapuran. Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan adalah 1-2,5 ton/ha dicampurkan dan diaduk hingga merata. Selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.
5)Pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS saat pratanam (3hari sebelum tanam).
Berikan pupuk hayati MiG-6PLUS pada permukaan lahan dengan cara di semprot/disiramkan secara merata, dosis yang dibutuhkan adalah 2 liter per hektar. Pada lahan kering, aplikasi MiG-6PLUS sebaiknya pada sore hari.
6)Pemupukan
Pemupukan adalah untuk menambah unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Jenis dan dosis pupuk setiap hektar yang dianjurkan adalah Urea=60–90 kg ditambah TSP=60–90 kg ditambah KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm.
6.3. Teknik Penanaman
1)Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm atau 30 x 20 cm. Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat yaitu 40 x 10 cm atau 20 x 20 cm.
2)Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm dengan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di atas.
3)Cara Penanaman
Pilih benih kacang yang telah memenuhi syarat benih bermutu tinggi. Masukan benih satu atau dua butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering adalah pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September (palawija II). Sedangkan untuk lahan bukaan terlebih dahulu dilakukan inokulasi rhizobium (benih dicampur dengan inokulan dengan dosis 4 gram/kg) kemudian benih langsung ditanam paling lambat 6 jam.

6.4. Pemeliharaan Tanaman
1)Penyulaman
Penyulaman dilakukan bila ada benih yang mati atau tidak tumbuh, untuk penyulaman waktunya lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh ± 3-7 hari setelah tanam).
2)Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menghindari hama dan penyakit tanaman. Juga agar tanaman yang ditanam tidak bersaing dengan tanaman liar (gulma) pada umur 5-7 hari.
3)Pembubunan
Pembubunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah di daerah barisan sehingga membentuk gundukan yang membentuk memanjang sepanjang barisan tanaman.
4)Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan jenis dan dosis pupuk yang dianjurkan yaitu Urea=60-90 kg/ha ditambah TSP=60-90 kg/ha ditambah KCl=50 kg/ha. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam dan pupuk dimasukan dikanan kiri lubang tunggal.
5)Pemberian pupuk MiG-6PLUS pada saat pemeliharaan pada usia 3 minggu dan 6 minggu setelah tanam, apabila menggunakan benih berumur menengah atau panjang (90-120hari), diperlukan tambahan pupuk MiG-6PLUS pada usia 9 minggu. Pemberian masing-masing 2 liter per hektar. Pemberian larutan MiG-6PLUS di tanah disekitar perakaran.
6)Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau diberikan mulsa dan pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyiraman, karena dapat menggganggu penyerbukan.
7)Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan untuk mengusir ataupun memberantas hama tanaman hendaknya dilakukan pada sore atau malam hari. Obat yang digunakan maupun dosis sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman tersebut.
8)Pemeliharaan Lain
Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, asalkan tidak memerlukan biaya yang berarti, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Hama
a)Uret
Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan.
b)Ulat berwarna
Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian: penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D. c) Ulat grapyak Gejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.
c)Ulat jengkal
Gejala: menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.
d)Sikada
Gejala: menghisap cairan daun. Pengendalian: (1) penanaman serempak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.
e)Kumbang daun
Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.

7.2. Penyakit
a)Penyakit layu
Pengendalian: penyemprotan Streptonycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan 0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.
b)Penyakit sapu setan
Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan).
c)Penyakit bercak daun
Pengendalian: penyemprotan dengan bubur Bardeaux 1 % atau Dithane M 45, atau Deconil pada tanaman selesai berbunga, dengan interval penyemprotan 1 minggu atau 10 hari sekali.
d)Penyakit mozaik
Pengendalian: penyemprotan dengan fungisida secara rutin 5-10 hari sekali sejak tanaman itu baru tumbuh.
e)Penyakit gapong
Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya, kemudian baru diberi DD (Dichloropane Dichloropene 40-800 liter/ha per aplikasi.
f)Penyakit Sclertium
Pengendalian: membakar tanaman yang terserang cendawan.
g)Penyakit karat
Pengendalian: tanaman yang terserang dicabut dan dibakar serta semua vektor penularan harus dibasmi.

8. PANEN

8.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain:
a)Batang mulai mengeras.
b)Daun menguning dan sebabian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan keras.
c)Warna polong coklat kehitam-hitaman.
8.2. Cara Panen
Pencabutan tanaman, lalu memetik polong (buahnya) terus bersihkan dan dijemur matahari, memilih bila diperlukan untuk benih dan seterusnya dilakukan penyimpanan, untuk konsumsi bisa di pasarkan langsung atau bisa langsung dibuat berbagai jenis produk makanan.
8.3. Perkiraan Produksi
Jumlah produksi panen yang normal dalam satuan luas, misalnya untuk lahan seluas satu hektar produksi normal berkisar antara 1,5-2,5 ton polong kering.

9. PASCAPANEN

9.1. Pengumpulan
Kumpulkan brangkasan tanaman kacang tanah ditempat strategis.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Pilah-pilah polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang.
9.3. Penyimpanan
a)Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
b)Penyimpanan dalam bentuk biji kering.
c)Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah/polong mentah dalam bungkus plastik per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudah dimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacang tanah. Untuk pengangkutan pada prinsipnya yang pentuing kondisi komoditi tersebut tidak rusak atau tidak berubah dari kualitas yang sudah disiapkan.

10. STANDAR PRODUKSI

10.1.Ruang Lingkup
Standar produksi kacang tanam meliputi: klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, pengemasan dan rekomondasi.
10.2.Diskripsi
Standar mutu kacang tanah di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01-3921-1995.
10.3.Klasifikasi dan Syarat Mutu
Kacang tanah digolongkan dalam 3 jenis mutu: mutu I, mutu II dan mutu III
a) Syarat umum
1. Bebas hama penyakit.
2. Bebas bau busuk, asam, apek dan bau asing lainnya.
3. Bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan fungisida.
4. Memiliki suhu normal.
b) Syarat khusus mutu kacang tanah biji (wose)
1. Kadar air maksimum (%): mutu I=6; mutu II=7; mutu III=8.
2. Butir rusak maksimum (%): mutu I=0; mutu II=1; mutu III=2.
3. Butir belah maksimum (%): mutu I=1; mutu II=5; mutu III=10.
4. Butir warna lain maksimum (%): mutu I=0; mutu II=2; mutu III=3.
5. Butir keriput maksimum (%): mutu I=0; mutu II=2; mutu III=4.
6. Kotoran maksimum (%): mutu I=0; mutu II=0,5; mutu III=3.
7. Diameter : mutu I minimum 8 mm; mutu II minimum 7 mm; mutu III maksimum 6mm.
c) Syarat khusus mutu kacang tanah polong (gelondong)
1. Kadar air maksimum (%): mutu I=8; mutu=9; mutu=9.
2. Kotoran maksimum (%): mutu I=1; mutu II=2; mutu III=3.
3. Polong keriput maksimum (%): mutu I=2; mutu II=3; mutu III=4.
4. Polong rusak maksimum (%): mutu I=0,5; mutu II=1; mutu III=2.
5. Polong biji satu maksimum (%): mutu I=3; mutu II=4; mutu III=5.
6. Rendemen minimum (%): mutu I=65; mutu II=62,5; mutu III=60.
Untuk mendapatkan hasil kacang tanah yang sesuai dengan syarat, maka harus dilakukan beberapa pengujian, yaitu:
a)Penentuan adanya hama dan penyakit, bau dilakukan dengan cara organoleptik kecuali adanya bahan kimia dengan menggunakan indera penglihatan dan penciuman serta dibantu dengan peralatan dan cara yang diperoleh.
b)Penentuan adanya butir rusak, butir warna lain, kotoran dan butir belah dilakukan dengan cara manual dengan pinset. Presentase butir warna lain, butir rusak, butir belah, butir keriput, dan kotoran ditetapkan berdasarkan berat masing-masing komponen dibandingkan dengan berat 100 %.
c)Penentuan diameter dengan menggunakan alat pengukur dial caliper.
d)Penentuan kadar air biji harus ditentukan dengan alat mouture tester electronic yang telah dikalibrasi atau dengan distilasi dengan toulen (AOAC 9254). Untuk mengukur kadar air, kacang tanah polong harus dikupas dahulu kulitnya, selanjutnya biji kacang tanahnya diukur kadar airnya.                                                                                                                           e)Penentuan suhu dengan alat termometer.
f)Penentuan kadar aflatoksin.
10.4.Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak sebanyak akar pangkat dua dari jumlah karung, dengan maksimum 30 karung dari tiap partai barang. Kemudian dari tiap-tiap karung diambil contoh maksimum 500 gram. Contoh-contoh tersebut diaduk/dicampur sehingga merata, kemudian dibagi empat dan dua bagian diambil secara diagonal, cara ini dilakukan beberapa kali sampai mencapai contoh seberat 500 gram. Contoh ini disegel dan diberi label untuk dianalisa, berat contoh analisa untuk kacang wose 100 gram dan kacang tanah gelondong 200 gram. Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang telah berpengalaman atau dilatih lebih dahulu, dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum dan mempunyai sertifikat yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang.
10.5.Pengemasan
Kacang tanah dikemas dalam karung goni atau dari bahan lain yang sesuai kuat dan bersih dan mulutnyadijahit, berat netton setiap karung maksimum 75 kg, dan tahan mengalami handing baik pada pemuatan maupun pembongkaran. Di bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang aman yang tidak luntur dengan jelas terbaca antara lain:
a) Produksi Indonesia.
b) Daerah asal produksi.
c) Nama dan mutu barang.
d) Nama perusahaan/pengekspor.
e) Berat bruto.
f) Berat netto.
g) Nomor karung.
h) Tujuan.

SUMBER : http://bataviareload.wordpress.com/pertanian/cara-budidaya-kacang-tanah-yang-baik-dan-benar/



Sabtu, 22 Februari 2014

Pembahasan METODE ILMIAH

Assalamualaikum Wr Wb




Salam pintar, admin akan bagiin artkel Metode ilmiah, ini saya ambil dari pr Kimia kls x , 
kita akan bahas metode Ilmiah dari awal sampai akhir,,


METODE ILMIAH

Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuansecara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatuhipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

 CONTOH :

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
            Pada zaman sekarang ini, tingkat pendidikan di Indonesia masih dalam proses perkembangan. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk terus mencetak generasi muda yang cerdas dan kreatif agar mampu bersaing di masa mendatang nanti. Seperti halnya pemberian tugas kepada siswa baik tugas sekolah maupun pekerjaan rumah. Hal ini bertujuan menjadikan siswa lebih cerdas lagi dalam berfikir dan berkreasi, karena dari pemberian tugas inilah siswa mampu berfikir ulang dan mengulang materi-materi yang telah disampaikan sehingga siswa mampu berfikir secara kritis dan logis.
            Di SMA Plus PGRI Cibinong dan khususnya di XI IPA 1 Reguler pemberian tugas sudah biasa diberikan kepada siswa setelah pemberian materi selesei. Hampir setiap mata pelajaran ada saja tugas yang diberikan kepada siswa. Bahkan tidak tanggung-tanggung jadwal pengembalian tugasnya pun sangat ditentukan secepat mungkin.
            Bagi guru-guru hal ini ditunjukkan untuk mendisplinkan siswa, tapi bagaimana dengan siswanya sendiri? Pemberian tugas yang terlalu berlebihan ini akan memiliki dampak yang tidak baik bagi konsentrasi siswanya itu sendiri.. Dampak apa sajakah itu? Apakah berbahaya untuk konsentrasi siswa?.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
1.      Apakah ada efek pemberian tugas yang berlebihan terhadap konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah SMA Plus PGRI Cibinong Kelas XI IPA 1 Reguler?
2.      Apakah upaya pemerintah dalam menanggulangi tingkat pendidikan di Indonesia sudah baik?

1.3 PEMBATASAN MASALAH
            Dari Identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi penelitian pada efek pemberian tugas yang berlebihan terhadap konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah SMA Plus PGRI Cibinong Kelas XI IPA 1 Reguler.

1.4 RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah ada efek pemberian tugas yang berlebihan terhadap konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah SMA Plus PGRI Cibinong Kelas XI IPA 1 Reguler?
2.      Apakah efek pemberian tugas tersebut berupa efek positif atau negatif?

1.5 TUJUAN
Penelitian ini bertujuan, untuk :
1.5.1    Untuk mengetahui efek pemberian tugas yang berlebihan terhadap konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar disekolah SMA Plus PGRI Cibinong Kelas XI IPA 1 Reguler.
1.5.2    Untuk mengetahui jenis efek yang didapatkan dari pemberian tugas yang berlebihan tersebut.

1.6 HIPOTESIS MASALAH
1.      Efek pemberian tugas yang belebihan terhadap konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah SMA Plus PGRI Cibinong Kelas XI IPA 1 Reguler benar adanya.
2.      Efek pemberian tugas yang berlebihan tersebut bisa berupa efek Positif dan Negatif.

1.7 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini bermanfaat, untuk :
1.      Dapat mengetahui efek pemberian tugas yang berlebihan terhadap konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah SMA Plus PGRI Cibinong kelas XI IPA 1 Reguler.
2.      Dapat mengetahui jenis efek yang didapatkan dari pemberian tugas yang berlebihan tersebut.

1.8 METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang  digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Metode Kualitatif.





BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1  PENGERTIAN TUGAS SEKOLAH
Suatu pekerjaan atau kegiatan yang diberikan oleh guru kepada siswanya untuk menjadikan siswanya lebih pintar, kreatif dan cerdas. Biasanya tugas diberikan pada saat materi selesei disampaikan.

2.2  PENGERTIAN KONSENTRASI
Konsentrasi adalah Pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu. Semua kegiatan kita membutuhkan konsentrasi.





BAB 3
HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa memang benar adanya efek pemberian tugas yang berlebihan terhadap konsesntrasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah SMA Plus PGRI Cibinong Kelas XI IPA 1 Reguler, seperti perhatian siswa kepada pelajaran yang mereka terima berkurang. Fikirannya lebih tersita untuk mengerjakan tugas-tugas yang kian menumpuk tetapi harus dikumpulkan dalam waktu yang dekat. Siswa pun sering tidur malam karena mereka ingin menyelesaikan salah satu tugasnya sebelum tugas yang lain “Mengantri” untuk dikerjakan dan akibatnya ke esokan harinya siswa bangun tidak tepat waktu dan kesekolah dengan keadaan fisik yang kurang fit, sehingga cukup sukar untuk menerima materi yang disampaikan.
            Jika ada tugas kelompok, tentunya siswa akan mengalami kesulitan untuk membagi waktu antara teman yang satu dengan teman yang lainnya, mengingat kesibukan yang berbeda-beda. Dalam hal ini siswa harus siap menerima resiko untuk pulang agak telat bahkan maksimal pukul 19:00 Malam, mereka melakukan semua itu hanya demi terselesaikannya tugas mereka supaya fikiran mereka tidak terbebani oleh tugas, tugas, tugas dan tugas. Untuk mengerjakan satu tugas saja mereka membutuhkan waktu yang cukup menyita bila terus-menerus ditumpuk akibatnya waktu belajar siswa untuk mengulang pelajaran justru tersita untuk mengerjakan satu tugas belum lagi tugas-tugas lainnya.
            Disekolah pun perhatian siswa masih tertuju pada tugas yang sedang “antri” untuk dikerjakan tidak jarang siswa membicarakan  tugas mereka yang belum terselesaikan dan hal ini membuat fikiran siswa kian bertambah hingga menimbulkan kesulitan untuk berkonsentrasi atau bahkan menimbulkan stres. Stres dini sangat tidak baik untuk siswa bagi kedepannya. Karena seharusnya masa-masa sekolah ini membuat fikiran siswa berkembangbukan malah terbebani.

BAB 4
PENUTUP

`4.1 KESIMPULAN
            Beradasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut.
1.      Efek dari pemberian tugas yang berlebihan memang benar adanya.
2.      Terganggunya kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan salah satu efeknya.
3.      Berkurangnya waktu belajar mengajar disekolah merupakan salah satu efeknya.
4.      Berkurangnnya waktu belajar siswa dirumah pun  merupakan efek pemberian tugas yang berlebihan.



4.2  SARAN
Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan:
1.      Sebaiknya pemberian tugas yang berlebihan terhadap siswa mulai dikurangkan.
2.      Hendaknya siswa mampu untuk membagi waktu antara mengerjakan tugas dengan belajar dirumah.

3.      Sebaiknya, bila diberikan langsung dikerjakan agar tidak harus kerja extra untuk ,mengerjakan tugas-tugasnya.

sSudah selesai dan apakah sudah mengerti atau belum jelas silahkan tanya di kotak komentar, Semoga dapat membantu, dan menambah wawasan kita,Terimakasih Salam Pintar....

Wassalamualaikum Wr Wb

TATA NAMA GANDA Biologi

Assalamualaikum Wr Wb

Salam pintar, Admin akan posting artikel Tata nama ganda, yang ini dari tugas biologi, dan semoga dapat menambah wawasan kita....
gak usah basa-basi silahkan di simak...



TATA NAMA GANDA


Tata Nama Binomial atau Binomial Nomenclature adalah suatu cara penamaan suatu species dalam sistem klasifikasi makhluk hidup carolus Linnaeus. Metode binominal nomenclature(tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam klasifikasi makhluk hidup. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya makhluk hidup yang mempunyai nama panggilan yang sangat banyak tergantung daerah dan bahasanya. Karena itu sebagai langkah awal dalam pengelompokan makhluk hidup diperlukan suatu tata nama yang dapat dikenal oleh seluruh dunia.

Binomial Nomenclature disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species). Berikut ini adalah aturan pemberian nama species dan makhluk hidup dalam sistem klasifikasi makhluk hidup.

Tata cara pemberian nama metode Binomial Nomenclature
1.     Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
2.     Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil
3.     Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
4.     Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya)
5.     Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
6.     Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species

7.     Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.


begitulah Tata nama ganda, semoga bisa menambah wawasan kita untuk menjadi manusia pintar yang berbudi baik amin, Sampai jumpa , Salam Pintar....

Wassalamualaikum Wr Wb

Berbagai bentuk tubuh bakteri (Morfologi bakteri )

Morfologi bakteri





Assalamualaikum Wr Wb...
Salam pintar admin akan berbagi artikel tentang Morfologi bakteri, semoga bergun dan menambah wawasan kita,, 


Berbagai bentuk tubuh bakteri
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
  • Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:[19][20]
    • Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
    • Diplococcus, jka berganda dua-dua
    • Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
    • Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
    • Staphylococcus, jika bergerombol
    • Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
  • Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:[19][20]
    • Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
    • Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
  • Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:[19][20]
    • Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)
    • Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
    • Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.

Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia. Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya.



Segitu saja , semoga membantu Salam pintar...


Wassalamualaikum Wr Wb

Cabang Biologi dan Bidang Kajiannya,beserta Manfaatnya


Assalamualaikum Wr Wb

Salam pintar , admin akan memposting artikel Cabang Biologi dan Bidang Kajiannya, 
semoga dapat berguna dan menambah wawasan,
Silahkan Disimak.. 



Cabang Biologi dan Bidang Kajiannya Lengkap

 Cabang Biologi dan Bidang Kajiannya
Inilah macam cabang cabang biologi,
1. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
2.
 Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
3.
 Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
4.
 Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
5.
 Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
6.
 Apiari, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
7.
 Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
8.
 Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
9.
 Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
10.
 Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis
11.
 Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
12.
 Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
13.
 Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
14.
 Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
15.
 Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
16.
 Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
17.
 Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
18.
 Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
19.
 Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
20.
 Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
21.
 Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
22.
 Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
23.
 Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
24.
 Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
25.
 Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
26.
 Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
27.
 Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
28.
 Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
29.
 Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
30.
 Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
31.
 Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
32.
 Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
33.
 Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
34.
 Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga.
35.
 filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
36.
 Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
37.
 Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
38.
 Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
39.
 Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
40.
 Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
41.
 Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
42.
 Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
43.
 Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
44.
 Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
45.
 Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
46.
 Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
47.
 Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
48.
 Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
49.
 Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
50.
 Ikhtiologi, Ilmu yang mempelajari tentang ikan
51.
 Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
52.
 Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
53.
 Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
54.
 Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
55.
 Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang molusk
56.
 Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
57.
 Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
58.
 Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
59.
 Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organism
60.
 Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
61.
 Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
62.
 Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
63.
 Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematod
64.
 Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
65.
 Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem sara
66.
 Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
67.
 Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
68.
 Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
69.
 Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
70.
 Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
71.
 Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata )
72.
 Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
73.
 Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
74.
 Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
75.
 Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
76.
 Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
77.
 Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
78.
 Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
79.
 Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
80.
 Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
81.
 Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
82.
 Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
83.
 Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
84.
 Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
85.
 Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
86.
 Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan pak
87.
 Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-par
88.
 Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
89.
 Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
90.
 Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
91.
 Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
92.
 Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
93.
 Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
94.
 Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
95.
 Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
96.
 Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
97.
 Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
98.
 Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
99.
 Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wan ita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
100.
 Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
101.
 Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan



Ada banyak sekali manfaat biologi di berbagai bidang kehidupan.Dan yang paling sering dipakai yaitu:
1. Anatomi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan tubuh makhluk hidup.
2. Bakteriologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk bakteri dan kehidupannya.
3. Botani – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk tumbuhan dan kehidupannya.
4. Ekologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup dengan lingkungan alam tempat tinggalnya (habitat).
5. Embriologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pengkembangan suatu organisme semenjak berbentuk telur hingga menjadi embrio.
6. Entomologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk serangga beserta kehidupannya.
7. Evolusi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk perkembangan makhluk hidup mulai dari bentuk yang sederhana hingga yang kompleks.
8. Fisiologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk proses serta kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
9. Genetika – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk penurunan sifat suatu makhluk hidup kepada keturunannya.
10. Higien – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pemeliharaan kesehatan manusia.
11. Histologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada jaringan makhluk hidup.
12. Mikrobiologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk organisme renik (mikro) serta kehidupannya.
13. Palaeontologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk kehidupan makhluk hidup di masa lalu serta kehidupannya dengan mempelajari fosil yang berasal dari masa lampau.
14. Parasitologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk parasit, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.
15. Sitologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada sel makhluk hidup.
16. Virologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk virus, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.
17. Zoologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk hewan serta kehidupannya.
18. Patologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari tentang penyakit pada makhluk hidup






Peranan Biologi dalam Berbagai Bidang

 MANFAAT BIOLOGI   

A.  MANFAAT BIOLOGI DI BIDANG KEDOKTERAN



            Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu murni Biologi, telah dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang telah memajukan dunia kedokteran, industri, pertanian, dan peternakan, serta perikanan. Seberapa besarkah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan manusia telah dilaksanakan? Untuk mengetahui hal tersebut marilah kita pelajari uraian selanjutnya berikut ini. 
Dahulu banyak masalah penyakit yang tidak dipahami penyebab maupun cara pengobatannya, sehingga cara yang ditempuh untuk mencegah maupun dalam menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi berkat perkembangan Biologi, khususnya dalam cabang ilmu: anatomi dan fisiologi manusia, mikrobiologi, virologi dan patologi, telah banyak membantu para dokter dalam memahami penyebab gangguan tersebut. Dengan demikian para dokter berhasil mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit yang sampai saat ini sering menjadi masalah yang menakutkan manusia.
Berikut ini adalah contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia kesehatan dan atau kedokteran. 
a.    Para penderita penyakit yang mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuhnya, kini telah mendapatkan jalan keluarnya yaitu melalui teknik transplantasi (pencangkokan) organ. Transplantasi organ yang sudah berhasil dilakukan oleh para dokter adalah pencangkokan ginjal, jantung, sumsum tulang belakang maupun hati. 

b.    Teknik fertilasi invitro telah dapat diaplikasikan tidak hanya pada hewan ternak, tetapi telah dapat dilakukan pada manusia. Teknik ini dapat membantu pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan karena suatu kelainan. Fertilasi ini tentunya berasal dari gamet pasangan yang bersangkutan. Teknik karakterisasi dan pemisahan gamet sperma yang membawa kromosom X dan Y (penentu jenis kelamin keturunan) juga telah berhasil dilakukan. Teknik ini memungkinkan para pasangan suami isteri mendapatkan keturunannya dengan jenis kelamin tertentu.

c.    Mikrobiologi kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis mikroba yang menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan. Dengan demikian, antibiotik untuk mikroba-mikroba tersebut dapat dibuat.


d.    Virologi pun telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran, dengan mendasari pengetahuan dalam usaha menciptakan vaksin-vaksin. Misalnya pada kasus yang baru saja terjadi yaitu mengenai Virus Flu Burung. Sebuah surat kabar memberitakan bahwa Virus Flu Burung atau disebut juga Virus Avian Influenza, yang hanya dapat diteruskan kepada manusia melalui kontak yang sangat dekat, telah dapat ditemukan vaksinnya oleh para pakar Imunologi dan Bioteknologi di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Caranya adalah dengan menggabungkan gen Avian dengan gen flu pada manusia agar menjadi ‘aman’. Mereka mengambil satu gen virus flu burung kemudian menggantikan gennya tadi dengan gen flu manusia. Hasil dari kombinasi virus buatan ini kemudian dipersiapkan sebagai basis untuk pembuatan vaksinnya.


B.   MANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN

                                  


Dahulu para petani hanya mengetahui cara-cara bertani yang sederhana/tradisional, yakni hanya dengan mencangkul tanah kemudian menanaminya dengan tanaman yang diinginkan lalu disirami secukupnya. Dan hasil yang didapat ternyata tidak terlalu menggembirakan baik mutu maupun jumlahnya. Jika hal ini tidak segera diperbaiki maka kebutuhan masyarakat akan pangan tidak dapat tercukupi, dan akan terjadi kekurangan bahan pangan (rawan pangan). Apalagi pada masa sekarang ini, dimana telah terjadi ledakan jumlah penduduk, tentunya masalah rawan pangan merupakan masalah yang harus segera ditangani.Usaha yang harus dilakukan tidak hanya pada bagaimana membatasi pertambahan jumlah penduduk, tetapi juga harus dipikirkan bagaimana caranya meningkatkan produksi pangan.
            Berkat kemajuan cabang-cabang Biologi dan teknologinya, sudah banyak orang mengetahui bagaimana cara meningkatkan hasil pertaniannya. Masyarakat khususnya para petani, kini telah banyak mengetahui bagaimana cara memilih bibit tanaman unggul, bagaimana cara memilih pupuk yang diperlukan berikut cara memupuknya, serta bagaimana cara memberantas hama dengan pestisida atau insektisida, dengan maksud meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya. Mereka pun telah banyak mengetahui teknik-teknik berkebun seperti mencangkok, menempel, mengenten dan sebagainya.
            Untuk mendapatkan bibit unggul dari berbagai jenis tanaman sekarang tidaklah sulit. Hampir di seluruh pelosok tanah air, bibit unggul berbagai jenis tanaman bukan merupakan barang langka lagi. Hal ini berkat makin berkembangnya prinsip-prinsip Genetika yang sudah banyak diketahui oleh para petani, seperti dengan melakukan penyilangan (bastar), yang dapat dilakukan sendiri oleh mereka. Selain itu, dengan menerapkan prinsip-prinsip Fisiologi Tumbuhan, para petani melalui para ahli pertanian yang telah banyak mengetahui jenis pupuk yang baik untuk berbagai jenis tanaman. Adapun dalam penggunaan pupuk, pestisida atau insektisida pada persawahan, perkebunan atau perladangan ini, para petani harus memperhatikan faktor keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Misalnya dengan mengikuti/mematuhi dosis (takaran) serta intensitas yang ditetapkan oleh setiap jenis pupuk atau pestisidanya. Jika pemakaian zat-zat kimia tersebut melebihi aturan yang ditetapkan biasanya akan menimbulkan pencemaran air sungai di sekitar areal pertanian tersebut.
Contoh kasus yang sering terjadi akibat pemakaian zat kimia yang tidak memperhatikan faktor keseimbangan ekosistem adalah pada pemakaian pupuk N yang intensif. Pemakaian pupuk N secara terus menerus dapat menyebabkan kadar nitrat dalam air sungai di areal penanaman menjadi tinggi. Akibat yang terjadi kemudian adalah timbulnya penyakit methemoglobinemia jika air sungai tersebut dikonsumsi oleh manusia. Selain timbulnya penyakit itu, dapat terjadi pula eutrofikasi. Apakah methemoglobinemia itu, dan apa yang dimaksud dengan eutrofikasi?


            Methemoglobinemia merupakan ketidakmampuan hemoglobin di dalam sel-sel darah merah untuk mengikat oksigen, karena hemoglobin diikat oleh nitrit. Nitrit ini dihasilkan dari pengubahan nitrat yang mengkontaminasi air minum oleh mikroorganisme pada saluran pencernaan manusia. Dan tahukah Anda apa akibatnya jika tubuh kita kekurangan oksigen? Sedangkan eutrofikasi adalah pengeruhan air yang disebabkan oleh berkembang dengan pesatnya alga dan eceng gondok pada perairan yang tercemar nitrat. Eutrofikasi ini menyebabkan organisme seperti ikan-ikan di perairan tersebut menjadi mati.

            Maka dari itulah, pengetahuan mengenai Ekologi serta teknik bertani sangat diperlukan agar tidak terjadi hal-hal yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat sekitar atau para petani sendiri. Menurut Anda bagaimanakah mencegah pencemaran perairan oleh pupuk nitrat? Ya betul, diantaranya dengan mengadakan pergiliran penanaman jenis tanaman atau rotasi tanaman, sehingga pupuk yang digunakan juga berganti-ganti.



Gambar 21. Eutrofikasi oleh eceng gondok.

            Masalah penyakit-penyakit yang menyerang tanaman, kini juga sudah banyak diketahui penyebabnya. Sudah banyak jenis virus, bakteri dan parasit lain yang menyerang tanaman budi daya yang berhasil diidentifikasi dan ditemukan cara pemberantasannya. Hal ini tentu berkaitan dengan kemajuan di bidang cabang-cabang Biologi seperti virologi, mikrobiologi dan parasitologi. Jadi, cabang-cabang Biologi yang berhubungan dengan bidang pertanian adalah botani, anatomi tumbuhan, fisiologi tumbuhan, virologi tumbuhan, parasitologi, mikrobiologi, genetika dan ekologi.

            Perkembangan bioteknologi seperti teknik Rekayasa Genetika, Kultur Jaringan, dan teknik Mutasi Buatan pun kini sudah berhasil membantu mengatasi masalah rawan pangan. Coba Anda perhatikan uraian berikut ini, mengenai contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia pertanian:


a. Bioteknologi dan Biologi Molekuler telah berhasil menemukan teknik-teknik untuk Rekayasa Genetika, seperti teknik transfer nukleus, teknik pemotongan, penyambungan dan penyisipan gen, dimana teknik-teknik ini bertujuan untuk mencari atau menciptakan jenis tanaman dengan sifat unggul tertentu (tanaman transgenik). Teknik-teknik rekayasa genetika seperti ini biasanya dilanjutkan dengan suatu teknik yang disebut Kloning. Istilah Klon merupakan garis turunan individu-individu yang secara genetik identik. Klon juga diartikan sebagai usaha membuat satu atau lebih replika (duplikat) suatu individu, sel, ataupun gen. Pengaplikasian yang sudah berhasil dilakukan adalah pada terciptanya tanaman budi daya yang mampu menghasilkan insektisida sendiri, sehingga tanaman tersebut tidak perlu disemprot insektisida lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis tanaman pangan yang telah berhasil di rekayasa dengan tiujuan tersebut adalah tanaman buah apel, pir, kol/kubis, brokoli, dan kentang. Teknik rekayasa genetika ini juga sudah berhasil menciptakan tanaman budi daya yang mampu mengikat nitrogen bebas sendiri dari udara, sehingga tanaman tersebut tidak perlu diberi pupuk nitrogen sintetik lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis tanaman yang sudah berhasil direkayasa untuk tujuan tersebut adalah pada padi dan gandum.

b. Melalui kemajuan di bidang Biologi Molekuler, telah dapat diketahui pula urutan gen pada genom sel-sel tumbuhan, sehingga para biologiwan dapat mengidentifikasi urutan-urutan gen tertentu yang bertanggungjawab untuk perkembangan organ. Dengan demikian para biologiwan dapat memodifikasi arah perkembangan tanaman yang diinginkan. Pengaplikasian teknik ini yang sudah berhasil dilakukan adalah telah terciptanya batang pohon jati yang dapat tumbuh dengan diameter besar dan lurus.



c. Dengan menggunakan teknik kultur Jaringan, tanaman yang sudah diketahui berkhasiat sebagai obat, atau pun tanaman budi daya yang sudah diketahui keunggulan mutunya, dapat diproduksi dengan waktu singkat, dalam jumlah yang banyak, tanpa memerlukan lahan yang luas, dan dengan kondisi steril. Teknik kultur jaringan ini termasuk salah satu usaha kloning, dimana individu-individu baru yang dihasilkan akan sama persis atau identik dengan suatu tanaman yang sudah diketahui manfaat maupun keunggulannya. Adapun contoh-contoh tanaman budi daya yang sudah berhasil diperbanyak dengan teknik kultur jaringan tersebut antara lain tanaman kelapa sawit, tanaman anggrek, tanaman pisang barangan, dan wortel.



d. Teknik Mutasi Buatan merupakan usaha merubah susunan atau jumlah materi genetik/DNA dengan menggunakan radiasi sinar radioaktif (sinar X, alpha, beta dan gamma) atau dengan senyawa kimia (kolkisin). Teknik mutasi dengan sinar gamma biasanya ditujukan untuk menghasilkan biji-biji tanaman padi dan palawija, agar berumur pendek (cepat dipanen), hasilnya banyak dan tahan terhadap serangan hama wereng. Selain itu, terdapat teknik mutasi buatan lainnya, yakni teknik perendaman biji-biji tanaman perkebunan dan pertanian dalam senyawa kolkisin, senyawa ini menyebabkan tanaman mempunyai buah yang besar dan tidak berbiji; misalnya buah semangka, pepaya, jeruk, dan anggur tanpa biji, seperti pada gambar 22 berikut. Namun sayangnya tanaman ini tidak dapat menghasilkan tanaman baru sebagai keturunannya, karena buah-buahan yang dihasilkan tidak memiliki organ reproduksi yaitu biji. Lalu bagaimanakah caranya bila kita menghendaki buah-buahan tanpa biji lagi? Ya benar, kita harus memulai lagi dari perendaman biji-biji (benih) dari buah yang memiliki biji, dengan senyawa kolkisin. Baru kemudian ditanam dan ditunggu hasil buahnya yang pasti tidak memiliki biji.



 C.  MANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PERIKANAN


            Ikan, baik ikan yang hidup di air tawar maupun yang hidup di laut, merupakan organisme air yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai salah satu bahan pangan, karena diketahui kandungan proteinnya sangat tinggi. Selain itu, ikan-ikan yang bentuk ataupun permukaan tubuhnya tampak menarik dapat dijadikan hiasan dalam sebuah akuarium.

Adapun pemanfaatan Biologi dalam bidang perikanan tampak antara lain dalam upaya pembudidayaan ikan, juga dalam usaha pelestarian ekosistem perairannya. Pembudidayaan ikan yang telah banyak dilakukan yakni dalam :
(1) pembuatan tambak-tambak, karamba jala apung (kajapung), maupun rumpon, serta
(2) pelestarian terumbu karang, mangrove, hutan bakau, dan lamun.

            Pada tambak-tambak, usaha pembudidayaan ikan-ikan yang diketahui bernilai gizi tinggi atau yang bernilai ekonomis adalah dengan dilakukannya pemijahan. Dengan teknik pemijahan dalam tambak-tambak, spermatozoa dan sel telur dari ikan jantan dan ikan betina, dapat dengan mudah bertemu menjadi zigot, tanpa harus terganggu oleh arus air laut. Selain itu telur-telur yang dihasilkan juga akan terhindar dari para pemangsa/predatornya, sehingga besar kemungkinannya telur-telur itu akan menetas dan menjadi ikan. Contoh pemanfaatan Biologi lainnya dalam bidang ini adalah dengan diketemukannya manfaat daun singkong yang ternyata dapat dijadikan pakan tambahan bagi ikan nila merah sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ikan tersebut.

            Melalui penelitian-penelitian dalam bidang Biologi juga diketahui bahwa manfaat hutan bakau, mangrove, serta lamun adalah penting dalam ekosistem pantai. Selain berperan sebagai produsen, ketiga macam ekosistem tersebut diketahui juga memiliki fungsi fisik. Fungsi fisik tersebut adalah; dengan adanya hutan bakau, mangrove dan lamun, energi hempasan gelombang laut yang masuk ke pantai dapat tertahan atau berkurang, dengan demikian dapat mencegah abrasi (erosi daratan akibat pasang surut air laut). Selain itu, ketiga jenis ekosistem pantai tersebut diketahui berperan sebagai penyaring sedimen/lumpur dari daratan, hal ini sangatlah penting bagi ekosistem terumbu karang, karena terumbu karang memerlukan perairan yang jernih.


D.  MANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PETERNAKAN





            Seperti halnya pada bidang pertanian, pemanfaatan Biologi pada bidang peternakan pun sudah sedemikian besar. Dengan menerapkan pengetahuan cabang-cabang Biologi seperti zoologi, anatomi hewan, fisiologi hewan, genetika, biologi reproduksi, embriologi, dan biologi molekuler/rekayasa genetika, para peternak dan masyarakat yang lebih luas telah dapat menikmati hasilnya. Melalui penerapan ilmu-ilmu tersebut telah banyak dihasilkan ternak varietas unggul, diantaranya adalah ayam penghasil banyak telur, ayam pedaging, sapi pedaging, sapi penghasil banyak susu, dan domba pedaging.

            Dalam usaha perbanyakan ternak unggul tersebut kini pun telah banyak menggunakan teknik kawin silang (hibridisasi) dan teknik kawin suntik (inseminasi buatan). Dengan teknik inseminasi buatan, dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal musim kawin, serta tidak melibatkan sapi atau domba jantan.

Teknik inseminasi buatan ini diikuti dengan teknik superovulasi, yakni teknik perbanyakan ternak unggul dengan cara menyuntikkan hormon reproduksi berupa PMSG (pregnant mare serum gonadotrophin) dan HCG (human chorionic gonadotrophin). Hormon-hormon ini berfungsi merangsang terbentuknya sel telur dalam jumlah banyak sebelum sapi atau domba diinseminasi. Adapun spermatozoa yang berasal dari ternak jantan dapat diperoleh tidak harus dari ternak jantan secara langsung, tetapi diambil dari tempat penyimpanan spermatozoa. Teknik penyimpanan spermatozoa menggunakan nitrogen cair bersuhu –196 derajat celcius.

            Selain teknik inseminasi dan superovulasi, dewasa ini telah dikembangkan juga teknik fertilisasi in vitro. Pada teknik ini, embrio dapat dihasilkan di luar uterus (kandungan) induk betina dalam jumlah tertentu. Dan sebelum embrio ini diimplantasikan (ditanam dalam uterus induk betina) dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu pada nitrogen cair bersuhu –196 derajat celcius. Embrio dari jenis unggul ini kemudian dapat diimplantasikan ke induk sapi betina yang tidak unggul bunting semu dari species yang sama. Dengan demikian akan cepat diperoleh banyak sapi unggul.




E.   MANFAAT BIOLOGI DI BIDANG INDUSTRI



Dahulu manusia hanya mengambil sesuatu dari lingkungannya yang langsung dapat dimanfaatkan untuk kehidupannya, misalnya buah-buahan langsung dipetik untuk dimakan, sementara bagian lain dari tumbuhan itu dibiarkan atau dibuang begitu saja. Begitu pula pemanfaatan manusia terhadap hewan, hanya diambil daging atau telurnya saja. Namun setelah berkembangnya Biologi, khususnya pada cabang zoologi, botani, taksonomi, biokimia, mikrobiologi, dan bioteknologi, manusia telah berhasil menemukan berbagai bagian tubuh tumbuhan atau hewan yang dapat diolah menjadi bahan baku industri.

Berikut ini adalah contoh-contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri:
a. Ditemukannya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tebu, menyebabkan berkembangnya pabrik pengolahan tebu menjadi gula.
b. Diketahuinya bahwa serabut biji kapas dan bulu domba dapat diolah menjadi benang, dan kepompong ulat sutera dapat diolah menjadi benang sutera, maka berkembanglah industri tekstil/kain, kain wol dan kain sutera.
c. Dengan berkembangnya mikrobiologi, telah diketahui berbagai struktur dan sifat-sifat dari berbagai jenis mikroba/jasad renik, baik yang menguntungkan maupun yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit), maka berkembanglah industri obat-obatan, makanan/minuman yang berkhasiat obat. Contoh dalam industri makanan adalah sebagai berikut; Setelah diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt ini dibuat dari susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteri Lactobacillus, pada suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam. Contoh lainnya pemanfaatan mikrobiologi dalam bidang industri makanan adalah pada industri kecap, tempe, oncom, keju, roti, dan nata de coco, serta minuman anggur.
Dalam industri obat-obatan, telah diketahui sifat-sifat bakteri Escherichia coli yang ternyata dapat dibuat/disintesis menjadi insulin; insulin ini sangat berguna bagi penderita penyakit Diabetes Melitus pada manusia.
Contoh perkembangan mikrobiologi dalam industri obat-obatan lainnya adalah pada industri pembuatan antibiotik dan vaksin. Macam-macam antibiotik yang sudah berhasil dibuat antara lain adalah: Penisilin (dibuat dari jamur Penicillium), Sefalosporin (dihasilkan oleh jamur Cephalosporium), dan Tetrasiklin (dihasilkan oleh jamur Streptomycin). 



Daftar pustaka :





http://syaifulhasby.blogspot.com/2011/11/cabang-biologi-dan-bidang-kajiannya.html
http://szulsihkar.blogspot.com/2013/05/manfaat-biologi-dalam-berbagai-bidang.html