Translate text

Minggu, 02 Maret 2014

Teori-Teori Masuknya Islam ke Nusantara



Teori-Teori Masuknya Islam ke Nusantara

Sejarawan membuat tiga teori mengenai siapa pembawa Islam ke Nusantara. Tiga teori tersebut ialah sebagai berikut:

1). Teori Gujarat

Agama Islam dibawa ke Nusantara oleh para pedagang muslim dari Gujarat, India. Teori ini mendasarkan argumentasinya pada pengamatan terhadap bentuk relief nisan Sultan Malik Al-Saleh yang memiliki kesamaan dengan nisan-nisan yang terdapat di Gujarat. Hal tersebut dianggap sebagai bukti adanya hubungan antara Gujarat dan Samudra Pasai. Bahkan penganut teori ini merujuk nama Muhammad Fakir dari Malabar sebagai pembawa agama Islam ke Nusantara. Di antara pendukung teori ini adalah W. F. Stutterheim.
Teori-Teori Masuknya Islam ke Nusantara

2). Teori Mekkah

Para pendukung teori ini menyatakan bahwa kelompok penduduk Nusantara pertama yang masuk Islam menganut mazhab Syafi'i. Mazhab Syafi'i merupakan mazhab istimewa di Makiyah. Bahkan, penganut teori ini menyebutkan nama Sjech Ismail dari Makiyah sebagai penyebarnya. Selain itu, sejak tahun 674 telah terdapat perkampungan-perkampungan orang Arab di barat laut Sumatra, yaitu Barus, suatu daerah penghasil kapur terkenal. Di antara pendukung teori ini yaitu Van Leur dan Hamka.

3). Teori Persia

Teori ini didasarkan pada adanya beberapa kesamaan budaya yang hidup di kalangan masyarakat Nusantara dengan bangsa Persia. Kesamaan budaya tersebut antara lain bisa dilihat pada diperingatinya hari Asyura atau 10 Muharam, suatu peringatan kaum Syi'ah untuk mengenang kematian Husein, putra Ali bin Abi Thalib. Teori ini dikemukakan oleh P. A. Hoessein Djajadiningrat.

Meskipun ada berbagai teori mengenai siapa pembawa Islam ke Nusantara, para sejarawan sependapat bahwa agama tersebut kemudian disebarkan dan dikembangkan oleh para ulama pribumi. Di Jawa, orang-orang yang dianggap sebagai penyebar agama Islam dikenal dengan nama Wali Songo (Sembilan Wali). Wali Songo terdiri atas Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kali Jaga, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati, Sunan Malik Ibrahim, dan Sunan Kudus.

Selain Wali Songo, terdapat juga beberapa wali lokal yang hanya terkenal di wilayah tertentu. Di antara mereka terdapat nama-nama sebagai berikut:
  • Sunan Tembayat dari daerah Tembayat, Klaten.
  • Sunan Panggung, putera Sunan Bonang yang menyebarkan agama Islam di Tegal.
  • Syekh Yusuf di Banten.
  • Dato'ri Bandang dan Dato Sulaeman yang menyebarkan agama Islam di Gowa dan Tallo, Sulawesi Selatan.
  • Tuan Tunggang'ri Parangan dan Dato'ri Bandang yang menyebarkan Islam ke Kutai, Kalimantan Timur.

Tidak ada komentar: